Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Halodoc mengembangkan teknologi dan infrastruktur medis setelah menerima pembayaran $ 65 juta

SaHalodoc tartup kembali mendapatkan pendanaan baru untuk mengembangkan teknologi kesehatan. Didirikan oleh Jonathan, perusahaan telah mengumumkan pembiayaan saham Seri B baru sebesar US$65 juta (Rp924 miliar) dengan UOB Venture Management sebagai investor utama. Investor lain yang berpartisipasi dalam pembiayaan termasuk Investasi Korea, Singtal Innov8, WuXi AppTech, dan mantan investor Halodoc.

Dana tersebut akan digunakan untuk terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur medis untuk memfasilitasi akses ke perawatan kesehatan bagi pengguna. Selain itu, kami akan memperluas kemitraan dengan berbagai rumah sakit dan penyedia layanan medis di Indonesia. Pendanaan ini merupakan yang terbesar kedua sejak startup Halodoc didirikan pada April 2021. Dana yang diperoleh di Seri A mencapai Rp 170 miliar.

Menurut CEO Halodoc Jonathan Sudharta, platform yang ia kembangkan memberikan layanan medis kepada 2 juta pengguna setiap bulan, setengahnya adalah pengguna non-Jawa. Menurutnya, masih ada potensi pemanfaatan teknologi untuk memperluas jangkauan pelayanan medis tradisional dan memberikan akses yang lebih baik terhadap perawatan medis.

“Investasi dan kerja sama strategis ini dapat mempercepat pengembangan platform digital, yang akan meningkatkan akses dan kenyamanan jutaan pengguna di Indonesia,” kata Jonathan.

Harorabo
Harorabo

Investor Startup Halodoc

Halodoc memiliki visi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan akses layanan medis yang berkualitas dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya medis yang terbatas. Tentunya visi ini sangat cocok diterapkan di negara besar seperti Indonesia. Oleh karena itu, ini berlaku untuk populasi yang begitu besar.

Sejalan dengan visi tersebut, startup Halodoc bekerja sama dengan investor seperti Blibli.com, InvestIdea, Clemont Group dan Openspace.

“Berinvestasi di Halodoc mencerminkan pendekatan investasi yang bertanggung jawab. Dengan cara ini, investasi dapat mendukung kemajuan ekonomi dan sosial,” kata Managing Director dan CEO UOB Venture Management One Kian Weissy.

Lebih dari 1.400 rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan Indonesia bekerja sama dengan Halodoc untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan mereka. Dr. Nurvantina Pandina, MM Direktur Branding dan Komunikasi RS. Grup Mitra Keluarga mengatakan bahwa layanan pengantaran obat yang dipromosikan Halodoc untuk Mitra Keluarga akan meningkatkan kenyamanan pasien dan menghemat waktu dalam memperoleh obat. Startup Halodoc menutup kesenjangan antara dokter dan pasien.

Selain itu, startup Halodoc akan bekerja sama dengan perusahaan asuransi pada tahun 2021 dengan pendanaan yang ada. Pengguna lebih mudah mendapatkan asuransi saat ke rumah sakit dan lebih cepat menunggu di apotek. Dana yang diterima Halodoc akan digunakan untuk meningkatkan layanan medis online dan offline dengan banyak kerjasama tersebut.

“Halodoc memanfaatkan teknologi smartphone untuk menyediakan layanan medis yang terjangkau dan merata bagi masyarakat Indonesia. Posisi strategis Halodoc akan berdampak lebih baik pada ekosistem layanan medis Indonesia. Singtel Innov8 Edgar Hardless, CEO perusahaan, mengatakan:

Mitra strategis Halodoc lainnya adalah Gojek Group dengan menyediakan Go-Med di aplikasi GoJek untuk mengakses layanan Halodoc. Ada juga metode pembayaran menggunakan Go-Pay.

Halo Dok Gopey
Halo Dok Gopey

Posting Komentar untuk "Halodoc mengembangkan teknologi dan infrastruktur medis setelah menerima pembayaran $ 65 juta"